Sabtu, 18 Mei 2019

TEMANMU ATAU MUSUHMU


@BERTEMAN@

#LATARBELAKANG#
Teman[1] dalam bahasa arab [2]   ( خُلَّة[3] , صَدِيقٍ, الصاحب [4] , رَفِيقًا,  [5]  وَلِيجَةً , [6]).
Musuh[7] dalam  Mu’jam Al-Ma’ani,  عدو   [8] (musuh, lawan).  Sebagaimana jihad secara umum,[9] jihad terhadap hawa nafsu,[10] jihad terhadap syaitan,[11] jihad terhadap orang kafir,[12] dan jihad terhadap orang fasiq.[13] [14]
Bersuci[15] dan rahasia-rahasianya, bersuci mempunyai empat tingkatan;  mensucikan yang lahir dari hadats, najis, dan kotoran, mensucikan tubuh dari dosa dan kesalahan. mensucikan hati dari akhlak-akhlak tercela dan kehinaan yang dibenci. mensucikan apa yang tersembunyi dari hal-hal selain Allah yang sekaligus merupakan tujuan terakhir.
Puasa mempunyai tiga tingkatan: puasa umum.puasa khusus, puasa khusus dari yang khusus. Puasa umum adalah menahan perut dan kelamin dari memenuhi hawa nafsunya. Puasa khusus adalah menahan pandangan, lisan, kaki, pendengaran, dan anggota badan lainnya dari dosa-dosa. Puasa khusus dari yang khusus adalah puasa hati dari keinginan yang rendah, pikiran yang menjauhkan dari Allah, menahannya dari selain Allah secara total.[16]
Sabda Rasulullah saw dalam hadits yang diriwayatkan al-Bukhari dalam Fathu Al-Bari.[17]
“...Jika mereka melihat bahwasanya mereka telah selamat di kalangan teman-teman mereka, mereka berkata: 'Ya Tuhan kami, sesungguhnya kawan-kawan kami mendirikn shalat bersama kami dan berpuasa bersama kami, dan beramal bersama kami! ' Allah Ta'ala berfirman, 'Pergilah kalian, siapa diantara kalian dapatkan dalam hatinya masih ada seberat dinar keimanan, maka keluarkanlah dia', dan Allah mengharamkan bentuk mereka dalam neraka. Maka mereka datangi kawan-kawan mereka sedang sebagian mereka telah terendam dalam neraka ada yang sampai telapak kakinya, setengah betisnya, sehingga mereka keluarkan siapa saja yang mereka, kemudian mereka kembali dan Allah berkata: 'Pergilah kalian sekali lagi, dan siapa yang kalian temukan dalam hatinya seberat atom keimanan, maka keluarkanlah dia.' Maka mereka keluarkan siapa saja yang mereka kenal."
#PEMBAHASAN#
Hak-hak saudara atau teman yang Muslim yang harus dipenuhi seseorang.
A.           Menunaikan hajat[18] dan memenuhinya.
Itu bertingkat-tingkat:
1. Paling rendah menunaikan hajat mana kala diminta dan mampu, namun dengan tetap dengan raut kebahagiaan dan wajah berbinar.
2. Yang tengah menunaikan hajat tanpa diminta.
3. Yang paling tinggi, mendahulukan hajat saudara atas hajat diri.
B.            Hak lisan
Hak lisan untuk diam
1.    Diam dari membicarakan aibnya,
2.    Tidak membatah, mendebat dan bersilat lidah.
3.    Tidak bertanya tentang sesuatu perkara yang tidak disukainya.
4.    Tidak bertanya dengan kata “Hendak kemana.”
5.        Menyembunyikan rahasianya.
6.        Tidak membicarakan keburukan rekan-rekannya dan keluarganya.
7.        Ucapan buruk orang lain terhadapnya tidak disampaikan kepadanya.
8.        Tidak berbicara perkara yang tidak disukainya, kecuali dalam amar ma’ruf nahi mungkar.
9.        Tidak berburuk sangka, tidak hasad, tidak menghinanya.
Hak lisan dengan berbicara.
1.        Berbicara dengan kata-kata yang mendatangkan kecintaan dan persaudaraan, seperti menanyakan keadaannya, apa yang terjadi tentangnya, menanyakan kesibukan hatinya karenanya.
2.        Memperlihatkan kebahagiaan apa yang dia berbahagia dengannya.
3.        Memanggilnya dengan nama yang ia cintai [19]
4.        Mengucapkan salam.
5.        Melapangkan majelis untuknya.
6.        Memuji kebaikan-kebaikannya, anak-anaknya, keluarganya, akhlaknya, akalnya, penampilannya,ilmunya, tulisannya tanpa dusta atau berlebiah-lebihan.
7.        Menyampikan pujian orang-orang kepadanya.
8.        Berterinaksih kepadanya atas apa yang dia dilakukan untukmu.
9.        Membela di belakangnya bila dia dijadikan sasaran keburukan.[20]
10.    Mengajarkan dan memberi nasehat secara rahasia dan tidak menjlilat.[21]
11.    Memaafkan kesalahan, bila kesalahannya pada agamanya maka berlemah lembutlah dalam menasehatinya sebisa mungkin, jangan membiarkannya dengan tidak menasehatinya dan tidk mencegahnya, bila dia menolak nasehat halus, maka bisa dengan memutuskan hubungan.
C.            Berdoa untuk saudara saat masih hidup dan sesudah meninggal dunia dengan doa kebaikan sebagaimana untuk dirimu sendiri.[22]
D.           Setia dan ikhlas.
Makna setia adalah tetap mencintai sampai meninggal dunia, setelah meninggal dunia maka cintanya untuk anak-anak dan kawan-kawannya, tetap tawadhu kepadanya, tidak mendengar kata-kata orang atas kawannya, tidak berkawan dengan lawan kawannya.
E.            Meringankan.
Tidak memaksakan diri dan membebaninya, melihat jasa baiknya, dan posisikan dirimu dengan mereka dalam posisi pelayan.

#PENUTUP#
@Hak-hak saudara atau teman yang Muslim yang harus dipenuhi seseorang@
1. menunaikan hajat dan memenuhinya.@
2. hak  lisan untuk diam , dan dengan berbicara.@
3. berdoa untuk saudara saat masih hidup dan sesudah meninggal dunia dengan doa          
  kebaikan sebagaimana untuk dirimu sendiri.@
4. setia dan ikhlas.@
5. meringankan. @


[1] Temanartinya 1 kawan; sahabat:  2 orang yang bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan); lawan (bercakap-cakap): 3 yang menjadi pelengkap (pasangan) atau yang dipakai (dimakan dan sebagainya) bersama-sama-- hidup orang yang dijadikan pasangan hidup (istri atau suami);
-- nasi lauk-pauk atau sayur;
-- sejawat kawan sepekerjaan;
Sahabat artinya kawan; teman; handai: 
-- dekat sahabat karib;
-- karib sahabat yang sangat erat (baik); teman yang akrab
-- kental sahabat karib;
Kawan ialah orang yang sudah lama dikenal dan sering berhubungan dalam hal tertentu (dalam bermain, belajar, bekerja, dan sebagainya); teman; sahabat; sekutu:  sahabat di waktu senang banyak, sahabat di waktu susah (melarat) sedikit;
-- bicara Ling peserta dalam percakapan atau situasi bahasa yang lain, yaitu pendengar dalam ragam lisan atau pembaca dalam ragam tulis;
-- hidup ki istri atau suami;
-- sirih pelengkap sirih seperti pinang, kapur;
-- tebusan hamba sahaya;
[2] تفسير الرازي = مفاتيح الغيب أو التفسير الكبير (6/ 531)
أَمَّا قَوْلُهُ: وَلا خُلَّةٌ فَالْمُرَادُ الْمَوَدَّةُ، وَنَظِيرُهُ مِنَ الْآيَاتِ قَوْلُهُ تَعَالَى: الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ [الزُّخْرُفِ: 67] وَقَالَ: وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبابُ [البقرة: 166] وقال: يَوْمَ الْقِيامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضاً [الْعَنْكَبُوتِ: 25] وَقَالَ حِكَايَةً عَنِ الْكُفَّارِ: فَما لَنا مِنْ شافِعِينَ وَلا صَدِيقٍ حَمِيمٍ [الشُّعَرَاءِ: 100] وَقَالَ: وَما لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصارٍ [الْبَقَرَةِ: 270]
[3] Adapun kata (al-Khullatu)artinya adalah cinta kasih, menamaan demikan karena ia masuk ke tengah-tengah jiwa atau karena terdapat kebutuhan yang mendesak untuk memenuhinya. Dari sini maka dikatakan (خللته ،مخالة، خلال، فهو خليل ) [saya bersahabat dengannya-dengan persahabtan- maka dia adalah seorang sahabat] (Ar-Raghib Al-Ashfahani, Jilid 1(Depok:Khazanah Fawa’id, tahun2017), hal.669
[4] { وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا} [النساء: 36]
(rekan, sahabat, teman, kawan, peserta, pemilik, penguasa, pemegang)
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان إذا استوى على بعيره خارجا إلى سفر كبر ثلاثا ثم قال
{ سبحان الذي سخر لنا هذا وما كنا له مقرنين وإنا إلى ربنا لمنقلبون }
اللهم إنا نسألك في سفرنا هذا البر والتقوى ومن العمل ما ترضى اللهم هون علينا سفرنا هذا واطو عنا بعده اللهم أنت الصاحب في السفر والخليفة في الأهل اللهم إني أعوذ بك من وعثاء السفر وكآبة المنظر وسوء المنقلب في المال والأهل وإذا رجع قالهن وزاد فيهن آيبون تائبون عابدون لربنا حامدون
“Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah berada di atas kendaraan hendak bepergian, maka terlebih dahulu beliau bertakbir sebanyak tiga kali. Kemudian beliau membaca do'a sebagai berikut (Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami mohon perbuatan yang Engkau ridloi. Ya Allah, permudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga)." Dan jika beliau kembali pulang, beliau membaca do'a itu lagi dan beliau menambahkan di dalamnya, "AAYIBUUNA TAA`IBNUUNA 'AABIDUUNA LIRABBINAA HAAMIDUUNA (Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memu.
[5] {وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا} [النساء: 69] (rekan, rekanan,kader, teman, kawan, sahabat)
[6] { أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تُتْرَكُوا وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَا رَسُولِهِ وَلَا الْمُؤْمِنِينَ وَلِيجَةً وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ} [التوبة: 16] Teman setia (Mu’jam Al-Ma’ani)
[7] musuh 1 lawan (berkelahi, bertengkar, berperang, berjudi, bertanding, dan sebagainya); seteru , 2 bandingan, imbangan, tandingan,3 sesuatu yang mengancam (kesehatan, keselamatan); yang merusakkan.-- bebuyutan musuh lama; musuh turun-temurun; -- dalam selimut  musuh di kalangan sendiri;  -- masah berbagai-bagai musuh;
[8] وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا} [الإسراء: 53]
[9] Jihad terhadap jiwa dengan mempelajari perkara agama, mengamalkan, dan mendakwahkan, Jihad terhadap syaitan dengan menolak syubhat dan syahwat,jihad terhadap orang kafir dengan tangan tangan, harta, lisan dan hati, jihad terhadap fasik dengan tangan,  lisan, dan hati sesuai kemungkinan yang dapat dilakukan dalam tingkat ingkar mungkar.(Syaikh Shaleh Fauzan).
[10] Hawa nafsu adalah dorongan hati yang kuat untuk berbuat kurang baik. Nafsu amarah dorongan batin untuk bernuat yang kurang baik, terutama marah, nafsu lawwamah dorongan dorongan batin untuk mengikuti jalan kebaikan, nafsu muthmainah dorongan batin untuk mempertahankan diri dari segala kejahatan karena selalu ingat kepada Allah. (KBBI)
[11] Setan adalah  roh jahat (yang selalu menggoda manusia supaya berlaku jahat)
[12] Kafir adalah orang yang tidak percaya kepada Allah dan rasul-Nya; -- harbi orang kafir yang mengganggu dan mengacau keselamatan Islam sehingga wajib diperangi; -- muahid orang kafir yang telah mengadakan perjanjian dengan umat Islam bahwa mereka tidak akan menyerang atau bermusuhan dengan umat Islam selama perjanjian berlaku;  -- zimi orang kafir yang tunduk kepada pemerintahan Islam dengan kewajiban membayar pajak bagi yang mampu;
[13] fasik 1  tidak peduli terhadap perintah Tuhan (berarti: buruk kelakukan, jahat, berdosa besar); 2  orang yang percaya kepada Allah Swt., tetapi tidak mengamalkan perintah-Nya, bahkan melakukan perbuatan dosa;
[14] Shaleh bin Fauzan bin Abdullah AL-Fauzan,AL-Mulakhkhash AL-Fiqh, Juz 1(Riyadh:As-SU’udiyah, tahun 1423 H),hal.460
[15] Suci adalah  bersih (dalam arti keagamaan, seperti tidak kena najis, sele-sai mandi janabat); 2 bebas dari dosa; bebas dari cela; bebas dari noda; maksum: ; 3 keramat; 4 murni (tentang hati, batin)
[16] Ibnu Qudamah, Mukhtashar Mihanjul Qasidin, (Bairut: Maktab AL-Islami, tahun 2000), hal. 55
[17] Hadits no. 7439 dan 7440
[18] Hajat adalah maksud; keinginan; kehendak:  2 kebutuhan atau keperluan: -- besar buang air besar; -- kecil buang air kecil; -- masyarakat keperluan utama orang banyak, baik lahiriah maupun rohaniah: 

[19] سنن الترمذي ٢٣١٤: حدثنا بندار حدثنا يحيى بن سعيد القطان حدثنا ثور بن يزيد عن حبيب بن عبيد عن المقدام بن معدي كرب قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أحب أحدكم أخاه فليعلمه إياه
 Bila salah seorang di antara kalian mencintai saudaranya, maka hendaknya memberitahukan kepadanya.”  HR Abu Dawud, no. 5124
[20]Seorang Muslim adalah saudara Muslim lainnya, tidak (boleh) menzhaliminya dan tidak menyerahkannya kepada musuh.” HR Bukhari, no. 2442; Muslim, no.4091
[21] Maksudnya berbuat sesuatu supaya mendapatkan pujian (KBBI)
[22]Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang tidak sedang bersamanya dikabulkan. Di samping kepalanya ditugaskan seorang malaikat untuknya, setiap kali dia bedrdoa untuk sadaranya dengan kebaikan, malaikat yang ditugaskan tersebut berkata, “Amin dan kamu juga mendapat yang sepertinya.” (HR Muslim, no. 2732)